ni aku tukar Bahasa Indonesia ke Bahasa Malaysia. Klu dibiarkan artikel ini dlm Bahasa Indonesia, susah sikit nk dfhmi. sumber dari Main Facebook Sambil Beramal. korg pn klu ada masa, join la, entri dia mgingatkan kita kpada TUHAN...
Sebab-sebab dari luar diri kita (External) :
1. Syaitan
Syaitan adalah musuh manusia yg nyata. Tujuan syaitan adalah untuk merosak keimanan orang. Siapa saja yang tidak membentengi dirinya dengan selalu mengingat Allah, maka ia menjadi sarang syaitan, menjerumuskannya dalam kesesatan, ketidakpatuhan terhadap Allah, memujuknya melakukan dosa.
2. Pujukan dan rayuan dunia
Allah SWT berfirman :
“Ketahuilah, bahawa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di Akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keredaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”. (QS, al-Hadiid 57:20).
Tujuan hidup manusia seluruhnya untuk akhirat. Apapun kegiatan dunia yang kita lakukan, seperti mencari nafkah, menonton TV, bertemu teman dan keluarga, seharusnya semua itu ditujukan untuk meraih pahala akhirat. Tidak sedikitlpun dari kegiatan duniawi boleh dilepaskan dari aturan main yang diperintahkan atau dilarang Allah.
Ibnul Qayyim mengibaratkan hati sebagai suatu wadah bagi tujuan hidup manusia (akhirat dan duniawi) dengan kapasiti (daya tampung) tertentu. Ketika tujuan duniawi tumbuh maka ia akan mengurangi tujuan akhirat. Ketika tujuan akhirat bertambah maka tujuan duniawi berkurang. (mcm dacing). Dalam situasi di mana tujuan dunia menguasai hati kita maka hanya tersisa sedikit akhirat di hati kita, dan inilah awal dari menurunnya keimanan kita.
3. Pergaulan yang buruk
Rasulullah bersabda : “Seseorang itu terletak pada agama teman dekatnya, sehingga masing-masing kamu sebaiknya melihat kepada siapa dia mengambil teman dekatnya” (HR Tirmidzi, Abu Dawud, al-Hakim, al-Baghawi).
Seorang teman yang sholeh selalu memperhatikan perintah dan larangan Allah, kerananya ia selalu mengajak siapa saja orang disekitarnya untuk menuju kepada kebaikan dan mengingatkan mereka bila mendekati kemungkaran. Teman dan sahabat yang soleh sangat penting kita miliki di zaman kini dimana pergaulan manusia sudah sangat bebas dan tidak lagi memperhatikan nilai-nilai agama Islam.
Sebab-sebab dari luar diri kita (External) :
1. Syaitan
Syaitan adalah musuh manusia yg nyata. Tujuan syaitan adalah untuk merosak keimanan orang. Siapa saja yang tidak membentengi dirinya dengan selalu mengingat Allah, maka ia menjadi sarang syaitan, menjerumuskannya dalam kesesatan, ketidakpatuhan terhadap Allah, memujuknya melakukan dosa.
2. Pujukan dan rayuan dunia
Allah SWT berfirman :
“Ketahuilah, bahawa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di Akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keredaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”. (QS, al-Hadiid 57:20).
Tujuan hidup manusia seluruhnya untuk akhirat. Apapun kegiatan dunia yang kita lakukan, seperti mencari nafkah, menonton TV, bertemu teman dan keluarga, seharusnya semua itu ditujukan untuk meraih pahala akhirat. Tidak sedikitlpun dari kegiatan duniawi boleh dilepaskan dari aturan main yang diperintahkan atau dilarang Allah.
Ibnul Qayyim mengibaratkan hati sebagai suatu wadah bagi tujuan hidup manusia (akhirat dan duniawi) dengan kapasiti (daya tampung) tertentu. Ketika tujuan duniawi tumbuh maka ia akan mengurangi tujuan akhirat. Ketika tujuan akhirat bertambah maka tujuan duniawi berkurang. (mcm dacing). Dalam situasi di mana tujuan dunia menguasai hati kita maka hanya tersisa sedikit akhirat di hati kita, dan inilah awal dari menurunnya keimanan kita.
3. Pergaulan yang buruk
Rasulullah bersabda : “Seseorang itu terletak pada agama teman dekatnya, sehingga masing-masing kamu sebaiknya melihat kepada siapa dia mengambil teman dekatnya” (HR Tirmidzi, Abu Dawud, al-Hakim, al-Baghawi).
Seorang teman yang sholeh selalu memperhatikan perintah dan larangan Allah, kerananya ia selalu mengajak siapa saja orang disekitarnya untuk menuju kepada kebaikan dan mengingatkan mereka bila mendekati kemungkaran. Teman dan sahabat yang soleh sangat penting kita miliki di zaman kini dimana pergaulan manusia sudah sangat bebas dan tidak lagi memperhatikan nilai-nilai agama Islam.
Ulasan
Catat Ulasan
Nak tinggalkan komen ek? Sila-sila =)
Pastikan tak menyinggung perasaan sesiapa ya.
Happy blogging.