ni aku copy, ubh bahasa, dr Bahasa Indonesia ke Bahasa Malaysia.. sumber dari Main Facebook Sambil Beramal.
Sebab-sebab dari dalam diri kita sendiri (Internal) :
1. Kebodohan
Kebodohan merupakan pangkal dari berbagai perbuatan buruk.
2. Ketidakpedulian, keengganan dan melupakan
Ketidakpedulian menyebabkan fikiran seseorang diisi dengan hal-hal duniawi yang hanya ia sukai (yang ia pedulikan), sedangkan yang bukan ia sukai tidak diberi tempat di fikirannya.
Ini menyebabkan ia tidak ingat (zikir) pada Allah, sifatnya tidak tulus, tidak punya rasa takut dan malu (kepada Allah), tidak merasa berdosa (tidak perlu taubat), dan boleh jadi ia menjadi sombong kerana tidak merasakan pentingnya berbuat rendah hati dan sederhana.
Keengganan seseorang untuk melakukan suatu kebaikan padahal ia tahu hal itu telah diperintahkan Allah, maka ia termasuk orang yang menzalimi (melalaikan) dirinya sendiri.
Allah akan mengunci hatinya dari jalan yang lurus (al-Kahfi 18:5), dan ia akan menjadi teman syaitan (Thaaha 20:124).
3. Tidak patuh dan melakukan perbuatan dosa
Awal dari perbuatan dosa adalah sikap tidak patuh terhadap perintah dan larangan Allah dan perbuatan dosa umumnya dilakukan secara bertahap. Basmilah dosa-dosa kecil selagi belum tumbuh menjadi dosa besar.
4. Jiwa yang selalu memerintahkan berbuat jahat
Ibnul Qayyim Al Jauziyyah mengatakan;
Allah menggabungkan dua jiwa, yakni jiwa jahat dan jiwa yang tenang, kedua-duanya sekali dalam diri manusia, dan mereka saling bermusuhan dalam diri seorang manusia.
Apabila salah satu melemah, maka yang lain menguat. Perang antara kedua-duanya berlangsung terus hingga si empunya jiwa meninggal dunia.
Adalah sungguh merugi orang-orang yang jiwa jahatnya menguasai tubuhnya. Seperti sabda Rasulullah s.a.w, “..barang siapa yang diberi petunjuk Allah maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkannya maka tidak ada seorangpun yang dapat memberinya petunjuk”.
Sifat lalai, tidak mahu belajar agama, sombong dan tidak peduli merupakan beberapa cara untuk membiarkan jiwa jahat dalam tubuh kita berkuasa.
Sedangkan sifat rendah hati, mau belajar, mau melakukan instropeksi (muhasabah) merupakan cara untuk memperkuat jiwa kebaikan (jiwa tenang) yang ada dalam tubuh kita.
Sebab-sebab dari dalam diri kita sendiri (Internal) :
1. Kebodohan
Kebodohan merupakan pangkal dari berbagai perbuatan buruk.
2. Ketidakpedulian, keengganan dan melupakan
Ketidakpedulian menyebabkan fikiran seseorang diisi dengan hal-hal duniawi yang hanya ia sukai (yang ia pedulikan), sedangkan yang bukan ia sukai tidak diberi tempat di fikirannya.
Ini menyebabkan ia tidak ingat (zikir) pada Allah, sifatnya tidak tulus, tidak punya rasa takut dan malu (kepada Allah), tidak merasa berdosa (tidak perlu taubat), dan boleh jadi ia menjadi sombong kerana tidak merasakan pentingnya berbuat rendah hati dan sederhana.
Keengganan seseorang untuk melakukan suatu kebaikan padahal ia tahu hal itu telah diperintahkan Allah, maka ia termasuk orang yang menzalimi (melalaikan) dirinya sendiri.
Allah akan mengunci hatinya dari jalan yang lurus (al-Kahfi 18:5), dan ia akan menjadi teman syaitan (Thaaha 20:124).
3. Tidak patuh dan melakukan perbuatan dosa
Awal dari perbuatan dosa adalah sikap tidak patuh terhadap perintah dan larangan Allah dan perbuatan dosa umumnya dilakukan secara bertahap. Basmilah dosa-dosa kecil selagi belum tumbuh menjadi dosa besar.
4. Jiwa yang selalu memerintahkan berbuat jahat
Ibnul Qayyim Al Jauziyyah mengatakan;
Allah menggabungkan dua jiwa, yakni jiwa jahat dan jiwa yang tenang, kedua-duanya sekali dalam diri manusia, dan mereka saling bermusuhan dalam diri seorang manusia.
Apabila salah satu melemah, maka yang lain menguat. Perang antara kedua-duanya berlangsung terus hingga si empunya jiwa meninggal dunia.
Adalah sungguh merugi orang-orang yang jiwa jahatnya menguasai tubuhnya. Seperti sabda Rasulullah s.a.w, “..barang siapa yang diberi petunjuk Allah maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkannya maka tidak ada seorangpun yang dapat memberinya petunjuk”.
Sifat lalai, tidak mahu belajar agama, sombong dan tidak peduli merupakan beberapa cara untuk membiarkan jiwa jahat dalam tubuh kita berkuasa.
Sedangkan sifat rendah hati, mau belajar, mau melakukan instropeksi (muhasabah) merupakan cara untuk memperkuat jiwa kebaikan (jiwa tenang) yang ada dalam tubuh kita.
Ulasan
Catat Ulasan
Nak tinggalkan komen ek? Sila-sila =)
Pastikan tak menyinggung perasaan sesiapa ya.
Happy blogging.