Anything can happen, that why life is wonderful. Struggle to get what u aim but be sure don't hurt any one. No one you shouldn't hurt their feels!
Salam.
Kali ni aku nak kongsikan entri pasal seorang bapa pulak. Juga ambil dari note di facebook.
Jom hayati kisah ni sambil terkenangkan bapamu..
Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri,yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya...
Akan sering merasa rindu sekali dengan ibunya..
Lalu bagaimana dengan AYAH?
Mungkin kerana ibu lebih sering menelefon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan ibu untuk menelefonmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sekembalinya ayah dr bekerja dan dengan wajah lelah ayah selalu menanyakan pada ibu tentang khabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil.Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik basikal .Dan setelah ayah mengganggapmu sudah boleh menunggangnya, ayah akan melepaskan roda bantu di basikalmu.
Kemudian Ibu cakap : "Jangan dulu ayahnya, jangan ditanggalkan dulu roda bantunya", itu kerana ibu takut puteri manisnya akan terjatuh lalu terluka....
Tapi sedarkah dikau bahawa ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh basikal dengan saksama kerana dia tahu puteri kecilnya PASTI mampu melakukannya.
Pada saat kamu menangis merengek meminta alat permainan yang baru, ibu menatapmu hiba.
Tetapi ayah akan mengatakan dengan tegas :
"Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"
Tahukah kamu, ayah melakukan itu kerana ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi.
Saat kamu ditimpa sakit, ayah lah yang terlalu khuwatir sampai kekadang sedikit membentak dengan berkata :
"Sudah di beritahu! kamu jangan minum air sejuk!".
Berbeza dengan ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu ayah benar-benar mengkhuatirkan keadaanmu..
Ketika kamu sudah beranjak muda remaja.. Kamu mulai menuntut pada ayah untuk mendapat keizinan keluar malam, dan ayah bersikap tegas dan mengatakan:
"Tidak boleh!".
Tahukah kamu, bahwa ayah melakukan itu untuk menjagamu? Kerana bagi ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga (sangat berharga). Setelah itu kamu marah pada ayah, dan masuk ke kamar sambil menghempas pintu dengan kuat...
Dan yang datang mengetuk pintu dan memujukmu agar tidak marah adalah ayah. Tahukah kamu,bahawa pada masa itu ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahawa ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi dia lebih PENTING untuk menjagamu?
Ketika seorang teman lelaki mulai sering menelefonmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu,ayah akan memasang wajah paling cool sedunia.... :') ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang berbual berdua di ruang tamu.. Sedarkah kamu, kalau hati ayah merasa cemburu?
Apabila kamu mulai lebih dipercayai, dan ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya (balik lewat).
Maka yang dilakukan ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat risau dan bimbang. Dan setelah perasaan khuatir itu berlarut - larut. Ketika melihat puteri kecilnya pulang larut malam hati ayah akan mengeras dan memarahimu..
Sedarkah kamu, bahawa ini kerana hal yang sangat ditakuti ayah akan segera datang?
"Bahwa puteri kecilnya akan segera pergi meninggalkannya"
Setelah lulus SPM, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Doktor atau Engineer. Ketahuilah, bahawa seluruh paksaan yang dilakukan ayah itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti. Tapi ayah tetap tersenyum dan menyokongmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan ayah.
Ketika kamu menjadi gadis dewasa. Dan kamu harus pergi kuliah di bandar atau negeri lain. Ayah harus melepaskanmu di bandar.
Tahukah kamu bahawa badan ayah terasa kaku untuk memelukmu? Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasihat ini itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati.
Padahal ayah ingin sekali menangis seperti ibu dan memelukmu erat-erat.Yang ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk bahumu berkata
"Jaga dirimu baik-baik, ya sayang".
Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT....Kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Apabila kamu kesempitan wang untuk membiayai perbelanjaan semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah ayah.
Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya boleh merasa sama dengan teman-temannya yang lain. Ketika permintaanmu bukan lagi sekadar meminta alat mainan yang baru, dan ayah tahu ia tidak mampu memberikan apa yang kamu inginkan...
Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah :
"Tidak.... Tidak boleh!"
Padahal dalam batin Ayah, ia sangat ingin mengatakan
"Iya sayang, nanti ayah belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu berjaya sebagai seorang graduan. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat
"puteri kecilnya yang tidak manja berhasil menjadi dewasa, dan telah menjadi seseorang yang berjaya"
Sampai saat seorang teman lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada ayah untuk mengambilmu darinya. Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..Kerana Ayah tahu.....Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya....
Saat ayah melihatmu duduk di kerusi pelamin bersama seseorang lelaki yang di anggapnya mampu menggantikannya, atau pada selepas ayah mengakadnikah bakal suamimu.. Ayah pun tersenyum bahagia..
Apakah kamu mengetahui, pada hari yang bahagia itu ayah pergi ke belakang pentas pelamin/surau/masjid sebentar, dan menangis?
Ayah menangis kerana ayah sangat berbahagia, kemudian ayah berdoa. Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata:
"Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....Puteri kecilku yang comel dan ku sayangi telah menjadi wanita solehah yang cantik....Bahagiakanlah dia bersama suaminya...Rahmatilah kehidupan mereka, Ya Allah"
Setelah itu Ayah hanya mampu menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...Dengan rambut yang telah dan semakin memutih dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....Ayah telah menyelesaikan tugasnya....
Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...Adalah susuk yang harus selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu.
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU MAMPU" dalam segala hal..
Wallahu a'alam.
So, apa yang anda dapat?
Kisah ini mengingatkan aku pada ayahku. Dia juga mempunyai karekter persis cerita di atas terutamanya bab belajar menunggang basikal, sakit, menunggu kepulanganku, melepaskanku belajar di universiti dan lain-lain.
Masa kecik-kecik, aku rapat dengan ayah dan selalu membenarkan kata-kata ayah berbanding ibu dan ayah pun sama menyokong aku.
Yup, banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah/Bapak/Papa kita...Tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi di balik hatinya.
Mangsor bin Shaari, terima kasih atas segalanya. Cek sayang ayah..
Sampai jumpa dan jumpa lagi..
Salam.
Kali ni aku nak kongsikan entri pasal seorang bapa pulak. Juga ambil dari note di facebook.
Jom hayati kisah ni sambil terkenangkan bapamu..
Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri,yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya...
Akan sering merasa rindu sekali dengan ibunya..
Lalu bagaimana dengan AYAH?
Mungkin kerana ibu lebih sering menelefon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan ibu untuk menelefonmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sekembalinya ayah dr bekerja dan dengan wajah lelah ayah selalu menanyakan pada ibu tentang khabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil.Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik basikal .Dan setelah ayah mengganggapmu sudah boleh menunggangnya, ayah akan melepaskan roda bantu di basikalmu.
Kemudian Ibu cakap : "Jangan dulu ayahnya, jangan ditanggalkan dulu roda bantunya", itu kerana ibu takut puteri manisnya akan terjatuh lalu terluka....
Tapi sedarkah dikau bahawa ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh basikal dengan saksama kerana dia tahu puteri kecilnya PASTI mampu melakukannya.
Pada saat kamu menangis merengek meminta alat permainan yang baru, ibu menatapmu hiba.
Tetapi ayah akan mengatakan dengan tegas :
"Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"
Tahukah kamu, ayah melakukan itu kerana ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi.
Saat kamu ditimpa sakit, ayah lah yang terlalu khuwatir sampai kekadang sedikit membentak dengan berkata :
"Sudah di beritahu! kamu jangan minum air sejuk!".
Berbeza dengan ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu ayah benar-benar mengkhuatirkan keadaanmu..
Ketika kamu sudah beranjak muda remaja.. Kamu mulai menuntut pada ayah untuk mendapat keizinan keluar malam, dan ayah bersikap tegas dan mengatakan:
"Tidak boleh!".
Tahukah kamu, bahwa ayah melakukan itu untuk menjagamu? Kerana bagi ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga (sangat berharga). Setelah itu kamu marah pada ayah, dan masuk ke kamar sambil menghempas pintu dengan kuat...
Dan yang datang mengetuk pintu dan memujukmu agar tidak marah adalah ayah. Tahukah kamu,bahawa pada masa itu ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahawa ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi dia lebih PENTING untuk menjagamu?
Ketika seorang teman lelaki mulai sering menelefonmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu,ayah akan memasang wajah paling cool sedunia.... :') ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang berbual berdua di ruang tamu.. Sedarkah kamu, kalau hati ayah merasa cemburu?
Apabila kamu mulai lebih dipercayai, dan ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya (balik lewat).
Maka yang dilakukan ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat risau dan bimbang. Dan setelah perasaan khuatir itu berlarut - larut. Ketika melihat puteri kecilnya pulang larut malam hati ayah akan mengeras dan memarahimu..
Sedarkah kamu, bahawa ini kerana hal yang sangat ditakuti ayah akan segera datang?
"Bahwa puteri kecilnya akan segera pergi meninggalkannya"
Setelah lulus SPM, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Doktor atau Engineer. Ketahuilah, bahawa seluruh paksaan yang dilakukan ayah itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti. Tapi ayah tetap tersenyum dan menyokongmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan ayah.
Ketika kamu menjadi gadis dewasa. Dan kamu harus pergi kuliah di bandar atau negeri lain. Ayah harus melepaskanmu di bandar.
Tahukah kamu bahawa badan ayah terasa kaku untuk memelukmu? Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasihat ini itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati.
Padahal ayah ingin sekali menangis seperti ibu dan memelukmu erat-erat.Yang ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk bahumu berkata
"Jaga dirimu baik-baik, ya sayang".
Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT....Kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Apabila kamu kesempitan wang untuk membiayai perbelanjaan semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah ayah.
Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya boleh merasa sama dengan teman-temannya yang lain. Ketika permintaanmu bukan lagi sekadar meminta alat mainan yang baru, dan ayah tahu ia tidak mampu memberikan apa yang kamu inginkan...
Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah :
"Tidak.... Tidak boleh!"
Padahal dalam batin Ayah, ia sangat ingin mengatakan
"Iya sayang, nanti ayah belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu berjaya sebagai seorang graduan. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat
"puteri kecilnya yang tidak manja berhasil menjadi dewasa, dan telah menjadi seseorang yang berjaya"
Sampai saat seorang teman lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada ayah untuk mengambilmu darinya. Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..Kerana Ayah tahu.....Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya....
Saat ayah melihatmu duduk di kerusi pelamin bersama seseorang lelaki yang di anggapnya mampu menggantikannya, atau pada selepas ayah mengakadnikah bakal suamimu.. Ayah pun tersenyum bahagia..
Apakah kamu mengetahui, pada hari yang bahagia itu ayah pergi ke belakang pentas pelamin/surau/masjid sebentar, dan menangis?
Ayah menangis kerana ayah sangat berbahagia, kemudian ayah berdoa. Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata:
"Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....Puteri kecilku yang comel dan ku sayangi telah menjadi wanita solehah yang cantik....Bahagiakanlah dia bersama suaminya...Rahmatilah kehidupan mereka, Ya Allah"
Setelah itu Ayah hanya mampu menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...Dengan rambut yang telah dan semakin memutih dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....Ayah telah menyelesaikan tugasnya....
Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...Adalah susuk yang harus selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu.
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU MAMPU" dalam segala hal..
Wallahu a'alam.
So, apa yang anda dapat?
Kisah ini mengingatkan aku pada ayahku. Dia juga mempunyai karekter persis cerita di atas terutamanya bab belajar menunggang basikal, sakit, menunggu kepulanganku, melepaskanku belajar di universiti dan lain-lain.
Masa kecik-kecik, aku rapat dengan ayah dan selalu membenarkan kata-kata ayah berbanding ibu dan ayah pun sama menyokong aku.
Yup, banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah/Bapak/Papa kita...Tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi di balik hatinya.
Mangsor bin Shaari, terima kasih atas segalanya. Cek sayang ayah..
Sampai jumpa dan jumpa lagi..
Ulasan
Catat Ulasan
Nak tinggalkan komen ek? Sila-sila =)
Pastikan tak menyinggung perasaan sesiapa ya.
Happy blogging.