Assalamualaikum.
Aku bawakan korang berita daripada Indonesia, kita tengok apa kata pasukan yang amat belagak ni. Tak tahan juga dengan sikap segelintir warganya, suka maki-maki padahal diri sendiri yang buat onar.
Aku ambik daripada akhbar Kompas. Kena faham sikit ya, bahasa Indonnya, sebab aku pun kurang nak tafsirkan untuk korang. Hehe~
Indonesia Kalah dalam Adu Penalti
Tjatur Wiharyo | Senin, 21 November 2011 | 22:26 WIB
AFP
Ekspresi kiper Tim U-23 Indonesia setelah gagal mengantisipasi tembakan penalti kapten Malaysia, Bakhtiar Baddrol, pada babak adu penalti final Sea Games XXVI, di Gelora Bung Karno, Senin (21/11/2011). Indonesia kalah 3-4 dalam adu penalti ini.
JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia kalah dari Malaysia dalam adu penalti pertandingan final cabang sepak bola SEA Games XXVI, di Gelora Bung Karno, Senin (21/11/2011). Adu penalti dilakukan setelah kedua kubu bermain imbang 1-1 sampai akhir babak normal.
Indonesia unggul lebih dulu lewat gol Gunawan Dwi Cahyo pada menit kedua. Dari tengah kotak penalti, ia menanduk bola hasil sepak pojok Okto Maniani, dan bola masuk ke sudut kanan atas gawang Che Mat Khairul Fahmi.
Malaysia menyamakan kedudukan pada menit ke-35 melalui gol Omar Mohamad Asrarudin. Sambil menjatuhkan diri, ia menanduk umpan silang Bakhtiar Baddrol. Bola masuk ke sudut kanan bawah gawang Kurnia Meiga.
Indonesia sempat dominan dan agresif pada awal-awal pertandingan. Setelah lepas dari tekanan Malaysia, Indonesia menciptakan dua peluang emas melalui Andik Vermansyah dan Titus Bonai pada menit kedua. Kedua usaha itu dikandaskan kiper Che Mat Khairul Fahmi.
Selepas gol Gunawan, permainan berubah. Malaysia berusaha mengendalikan permainan dengan penguasaan bola dan Indonesia kesulitan merebut bola dan membangun koordinasi permainan yang rapi.
Hasilnya, selain kesulitan menciptakan peluang, Indonesia juga beberapa kali terancam. Pada menit ke-12, misalnya, Omar Mohamad Asrarudin menyundul bola secara akurat dari tengah kotak penalti, tetapi bisa diblok oleh Kurnia Meiga.
Setelah gol Titus Bonai pada menit ke-17 dianulir karena dinilai off-side, Malaysia melepaskan tiga tembakan, yang semuanya mentah membentur pagar betis Indonesia.
Indonesia mencoba keluar dari tekanan. Namun, akibat umpan yang tidak akurat dan kurangnya kemampuan merebut bola, usaha Indonesia tak menyusahkan Malaysia.
Di tengah kesulitan Indonesia membangun soliditas, Malaysia mencuri gol penyama kedudukan. Saat itu, bola sundulan Omar melewati dua pemain Indonesia, sebelum masuk ke gawang Kurnia Meiga.
Pada menit ke-47, Indonesia menciptakan ancaman berupa tendangan bebas Egi Melgiansyah langsung ke gawang lawan. Namun, tembakannya bisa ditangkap Fahmi.
Malaysia membalas itu dengan tembakan Fakri dan Irfan pada menit ke-55, yang semuanya bisa dikandaskan Meiga.
Peluang emas kembali didapat Indonesia pada menit ke-60. Setelah mengontrol umpan Tibo dengan dada, Wanggai berusaha menembakkan bola. Namun, gerakannya kalah cepat dari Fahmi.
Setelah tembakan Wanggai pada menit ke-65 meleset dari sasaran, tak ada peluang berarti sampai Bakhtiar Baddrol mengeksekusi tendangan bebas langsung ke gawang pada menit ke-83. Tembakannya yang mengarah ke sudut kanan bawah gawang bisa diantisipasi Kurnia Meiga.
Kedua kubu terus berusaha mencetak gol kedua. Namun, mereka sama-sama gagal melakukannya, sampai peluit berbunyi panjang.
Pada babak tambahan, Indonesia mampu menekan Malaysia, terutama pada babak tambahan kedua. Setidaknya ada tiga peluang yang diciptakan, tetapi gagal membuahkan gol.
Pada menit ke-100 dan ke-116, misalnya, Tibo dan Ramdani melepaskan tembakan yang bisa ditangkap Fahmi. Pada menit ke-117, Tibo melihat sundulannya melesat ke atas mistar gawang Malaysia.
Adu penalti
1. Tibo: Gol. Bola masuk ke sudut kiri bawah gawang. Fahmi bergerak ke arah yang benar, tetapi kalah cepat dari bola. 1-0
2. Jasuli Mahali: Gol. Bola masuk ke sudut kiri atas gawang. Meiga melakukan gerak antisipasi ke arah kanan. 1-1
3. Gunawan Dwi Cahyo: Gagal. Tembakannya membentur tiang kanan gawang. Fahmi lagi-lagi menebak arah bola dengan benar. 1-1
4. Othman Mohamad Fandi. Gol. Bola masuk ke sudut kanan bawah gawang. Meiga salah menebak arah bola. 1-2
5. Egi Melgiansyah: Gol. Bola masuk ke tengah gawang. Fahmi menjatuhkan diri ke sisi kiri. 2-2
6. Saarani Ahmad Fakri: Gagal, tembakannya ke sudut kiri bawah diblok Meiga. 2-2
7. Abdulrahman: Gol. Tembakannya ke tengah gawang salah dibaca oleh Fahmi yang menjatuhkan diri ke sisi kiri. 3-2
8. Fadhli: Gol. Bola masuk ke sudut kanan atas. 3-3
9. Ferdinand Sinaga: Gagal. Tembakan ke sudut kanan bawah diblok. 3-3
10. Baddrol: Gol. Tembakannya sempat mengenai Meiga sebelum masuk ke gawang. 4-3
Indonesia: 1-Kurnia Mega, 15-Hasim Kipuw, 13-Gunawan Dwi Cahyo, 28-Abdulrahman, 24-Diego Michels, 8-Egi Melgiansyah, 6-Mahadirga Lasut, 21-Andik Vermansyah, 10-Oktovianus Maniani, 25-Titus Bonai, 27-Patrich Wanggai
Pemain simpanan: 12-Andritany, 5-Tericho Christiantoko, 14-Lukas Mandowen, 11-Ramdhani Lestaluhu, 28-Hendro Siswanto, 17-Ferdinan Sinaga, 7-Yongki Aribowo
Malaysia: 1-Che Mat Khairul Fahmi, 2-Jasuli Mahali, 3-Mohamad Azmi, 4-Mohamad Shas, 13-Saarani Ahmad Fahkri, 6-Omar Mohamad Asrarudin, 7-Fazail Mohamad irfan, 24-Ahmad Mohamad Muslim, 10-Bakhtiar Baddrol, 11-G. Kandasamy Gurusamy, 9-Ambumamee Thamil Arasu.
Pemain simpanan: 20-Roslan Mohamad Izham Tarmizi, 15-Saidin Mohamad Amer, 17-Othman Mohamad Fandi, 21-Mansor Muhamad Nazmi, 28-Yong Kuong Yong, 8-Jusoh Abdul Shukur
JAKARTA, KOMPAS.com — Pelatih tim nasional U-23 Malaysia, Ong Kim Swee, mengaku senang timnya bisa mempertahankan emas di SEA Games XXVI setelah menekuk timnas U-23 Indonesia 4-3 dalam drama adu penalti.
"Ini merupakan sebuah kemenangan yang cukup manis. Kami mampu mendapatkan emas di dua SEA Games dan ini membuktikan kami menang bukan karena keberuntungan. Ini semua berkat dedikasi tim," kata Kim Swee dalam konferensi pers setelah laga final.
Pada laga final, Malaysia tertinggal lebih dulu akibat gol Gunawan Dwi Cahyo pada menit kedua. Mereka menyamakan kedudukan lewat gol Omar Mohamad Asrarudin pada menit ke-35. Pertandingan akhirnya ditentukan lewat adu penalti, setelah skor 1-1 bertahan sampai akhir babak tambahan.
"Sebelum tiba di Jakarta, kami sudah siap untuk menerima semua kendala, termasuk tekanan dari pendukung. Saya anggap ini justru sebuah pembelajaran dan pembentukan karakter untuk pemain saya," ujar sang pelatih.
"Pemain tetap fokus di pertandingan meski mendapat tekanan, bahkan sebelum pertandingan. Ini menunjukkan pemain Malaysia punya mental yang kuat. Saya sendiri kurang percaya saat menghadapi adu penalti," tambahnya.
JAKARTA, KOMPAS.com — Penyerang tim nasional Indonesia U-23, Titus "Tibo" Bonai, mengucapkan selamat kepada Malaysia atas keberhasilan meraih medali emas di SEA Games XXVI.
"Harimau Muda" tampil sebagai juara setelah menang adu penalti dengan skor 4-3. Dengan demikian, Malaysia telah dua kali berturut-turut meraih emas di SEA Games. Sebelumnya, mereka menjuarai SEA Games 2009 lalu.
"Saya mengucapkan selamat bagi tim yang juara," kata Tibo seusai pertandingan.
Tibo mengaku tetap bersyukur meski Indonesia gagal meraih emas. Timnas, lanjut Tibo, telah memberikan yang terbaik pada ajang dua tahunan ini.
"Iya, kita sudah mencapai hasil puncak. Kami harus syukuri dan terima. Aku bersyukur kepada Tuhan atas apa yang telah diberikan kepada kami pada babak pertama, kedua, hingga perpanjangan waktu," jelas penyerang asal Papua itu.
Tibo sendiri menjadi satu-satunya pemain yang selalu tampil penuh dari babak penyisihan hingga final. Total, dia telah mengoleksi empat gol dari enam laga.
Sumber: ini, ini, ini dan ini
Lucu juga baca ayat Indon ni dan dapat pening jugak. Haha~
Aku bawakan korang berita daripada Indonesia, kita tengok apa kata pasukan yang amat belagak ni. Tak tahan juga dengan sikap segelintir warganya, suka maki-maki padahal diri sendiri yang buat onar.
Aku ambik daripada akhbar Kompas. Kena faham sikit ya, bahasa Indonnya, sebab aku pun kurang nak tafsirkan untuk korang. Hehe~
Indonesia Kalah dalam Adu Penalti
Tjatur Wiharyo | Senin, 21 November 2011 | 22:26 WIB
AFP
Ekspresi kiper Tim U-23 Indonesia setelah gagal mengantisipasi tembakan penalti kapten Malaysia, Bakhtiar Baddrol, pada babak adu penalti final Sea Games XXVI, di Gelora Bung Karno, Senin (21/11/2011). Indonesia kalah 3-4 dalam adu penalti ini.
JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia kalah dari Malaysia dalam adu penalti pertandingan final cabang sepak bola SEA Games XXVI, di Gelora Bung Karno, Senin (21/11/2011). Adu penalti dilakukan setelah kedua kubu bermain imbang 1-1 sampai akhir babak normal.
Indonesia unggul lebih dulu lewat gol Gunawan Dwi Cahyo pada menit kedua. Dari tengah kotak penalti, ia menanduk bola hasil sepak pojok Okto Maniani, dan bola masuk ke sudut kanan atas gawang Che Mat Khairul Fahmi.
Malaysia menyamakan kedudukan pada menit ke-35 melalui gol Omar Mohamad Asrarudin. Sambil menjatuhkan diri, ia menanduk umpan silang Bakhtiar Baddrol. Bola masuk ke sudut kanan bawah gawang Kurnia Meiga.
Indonesia sempat dominan dan agresif pada awal-awal pertandingan. Setelah lepas dari tekanan Malaysia, Indonesia menciptakan dua peluang emas melalui Andik Vermansyah dan Titus Bonai pada menit kedua. Kedua usaha itu dikandaskan kiper Che Mat Khairul Fahmi.
Selepas gol Gunawan, permainan berubah. Malaysia berusaha mengendalikan permainan dengan penguasaan bola dan Indonesia kesulitan merebut bola dan membangun koordinasi permainan yang rapi.
Hasilnya, selain kesulitan menciptakan peluang, Indonesia juga beberapa kali terancam. Pada menit ke-12, misalnya, Omar Mohamad Asrarudin menyundul bola secara akurat dari tengah kotak penalti, tetapi bisa diblok oleh Kurnia Meiga.
Setelah gol Titus Bonai pada menit ke-17 dianulir karena dinilai off-side, Malaysia melepaskan tiga tembakan, yang semuanya mentah membentur pagar betis Indonesia.
Indonesia mencoba keluar dari tekanan. Namun, akibat umpan yang tidak akurat dan kurangnya kemampuan merebut bola, usaha Indonesia tak menyusahkan Malaysia.
Di tengah kesulitan Indonesia membangun soliditas, Malaysia mencuri gol penyama kedudukan. Saat itu, bola sundulan Omar melewati dua pemain Indonesia, sebelum masuk ke gawang Kurnia Meiga.
Pada menit ke-47, Indonesia menciptakan ancaman berupa tendangan bebas Egi Melgiansyah langsung ke gawang lawan. Namun, tembakannya bisa ditangkap Fahmi.
Malaysia membalas itu dengan tembakan Fakri dan Irfan pada menit ke-55, yang semuanya bisa dikandaskan Meiga.
Peluang emas kembali didapat Indonesia pada menit ke-60. Setelah mengontrol umpan Tibo dengan dada, Wanggai berusaha menembakkan bola. Namun, gerakannya kalah cepat dari Fahmi.
Setelah tembakan Wanggai pada menit ke-65 meleset dari sasaran, tak ada peluang berarti sampai Bakhtiar Baddrol mengeksekusi tendangan bebas langsung ke gawang pada menit ke-83. Tembakannya yang mengarah ke sudut kanan bawah gawang bisa diantisipasi Kurnia Meiga.
Kedua kubu terus berusaha mencetak gol kedua. Namun, mereka sama-sama gagal melakukannya, sampai peluit berbunyi panjang.
Pada babak tambahan, Indonesia mampu menekan Malaysia, terutama pada babak tambahan kedua. Setidaknya ada tiga peluang yang diciptakan, tetapi gagal membuahkan gol.
Pada menit ke-100 dan ke-116, misalnya, Tibo dan Ramdani melepaskan tembakan yang bisa ditangkap Fahmi. Pada menit ke-117, Tibo melihat sundulannya melesat ke atas mistar gawang Malaysia.
Adu penalti
1. Tibo: Gol. Bola masuk ke sudut kiri bawah gawang. Fahmi bergerak ke arah yang benar, tetapi kalah cepat dari bola. 1-0
2. Jasuli Mahali: Gol. Bola masuk ke sudut kiri atas gawang. Meiga melakukan gerak antisipasi ke arah kanan. 1-1
3. Gunawan Dwi Cahyo: Gagal. Tembakannya membentur tiang kanan gawang. Fahmi lagi-lagi menebak arah bola dengan benar. 1-1
4. Othman Mohamad Fandi. Gol. Bola masuk ke sudut kanan bawah gawang. Meiga salah menebak arah bola. 1-2
5. Egi Melgiansyah: Gol. Bola masuk ke tengah gawang. Fahmi menjatuhkan diri ke sisi kiri. 2-2
6. Saarani Ahmad Fakri: Gagal, tembakannya ke sudut kiri bawah diblok Meiga. 2-2
7. Abdulrahman: Gol. Tembakannya ke tengah gawang salah dibaca oleh Fahmi yang menjatuhkan diri ke sisi kiri. 3-2
8. Fadhli: Gol. Bola masuk ke sudut kanan atas. 3-3
9. Ferdinand Sinaga: Gagal. Tembakan ke sudut kanan bawah diblok. 3-3
10. Baddrol: Gol. Tembakannya sempat mengenai Meiga sebelum masuk ke gawang. 4-3
Indonesia: 1-Kurnia Mega, 15-Hasim Kipuw, 13-Gunawan Dwi Cahyo, 28-Abdulrahman, 24-Diego Michels, 8-Egi Melgiansyah, 6-Mahadirga Lasut, 21-Andik Vermansyah, 10-Oktovianus Maniani, 25-Titus Bonai, 27-Patrich Wanggai
Pemain simpanan: 12-Andritany, 5-Tericho Christiantoko, 14-Lukas Mandowen, 11-Ramdhani Lestaluhu, 28-Hendro Siswanto, 17-Ferdinan Sinaga, 7-Yongki Aribowo
Malaysia: 1-Che Mat Khairul Fahmi, 2-Jasuli Mahali, 3-Mohamad Azmi, 4-Mohamad Shas, 13-Saarani Ahmad Fahkri, 6-Omar Mohamad Asrarudin, 7-Fazail Mohamad irfan, 24-Ahmad Mohamad Muslim, 10-Bakhtiar Baddrol, 11-G. Kandasamy Gurusamy, 9-Ambumamee Thamil Arasu.
Pemain simpanan: 20-Roslan Mohamad Izham Tarmizi, 15-Saidin Mohamad Amer, 17-Othman Mohamad Fandi, 21-Mansor Muhamad Nazmi, 28-Yong Kuong Yong, 8-Jusoh Abdul Shukur
Kim Swee: Malaysia Menang Bukan karena Beruntung
Tjatur Wiharyo | Selasa, 22 November 2011 | 01:07 WIB
KOMPAS.com/FERRIL DENNYS
Pelatih kesebelasan nasional Malaysia Ong Kim Swee.
JAKARTA, KOMPAS.com — Pelatih tim nasional U-23 Malaysia, Ong Kim Swee, mengaku senang timnya bisa mempertahankan emas di SEA Games XXVI setelah menekuk timnas U-23 Indonesia 4-3 dalam drama adu penalti.
"Ini merupakan sebuah kemenangan yang cukup manis. Kami mampu mendapatkan emas di dua SEA Games dan ini membuktikan kami menang bukan karena keberuntungan. Ini semua berkat dedikasi tim," kata Kim Swee dalam konferensi pers setelah laga final.
Pada laga final, Malaysia tertinggal lebih dulu akibat gol Gunawan Dwi Cahyo pada menit kedua. Mereka menyamakan kedudukan lewat gol Omar Mohamad Asrarudin pada menit ke-35. Pertandingan akhirnya ditentukan lewat adu penalti, setelah skor 1-1 bertahan sampai akhir babak tambahan.
"Sebelum tiba di Jakarta, kami sudah siap untuk menerima semua kendala, termasuk tekanan dari pendukung. Saya anggap ini justru sebuah pembelajaran dan pembentukan karakter untuk pemain saya," ujar sang pelatih.
"Pemain tetap fokus di pertandingan meski mendapat tekanan, bahkan sebelum pertandingan. Ini menunjukkan pemain Malaysia punya mental yang kuat. Saya sendiri kurang percaya saat menghadapi adu penalti," tambahnya.
Rahmad: Malaysia Lebih Siap Adu Penalti
Tjatur Wiharyo | Selasa, 22 November 2011 | 00:58 WIB
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Pelatih timnas Indonesia U-23, Rahmad Darmawan.
JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Nasional U-23 Indonesia secara menyakitkan takluk 3-4 lewat adu penalti dari timnas U-23 Malaysia dalam laga final SEA Games cabang sepak bola, di Gelora Bung Karno, Senin (21/11/2011). Mimpi untuk meraih emas pertama sejak tahun 1991 sirna sudah.
Babak penalti dilakukan karena laga berakhir 1-1 sampai akhir babak tambahan. Bek Gunawan Dwi Cahyo menjadi algojo pertama yang gagal mengeksekusi penalti. Bola yang ditembakkannya membentur tiang gawang.
Peluang Timnas U-23 kembali terbuka setelah kiper Kurnia Meiga menggagalkan sepakan penalti Ahmad Fakhri. Namun, kabut kelam kembali menaungi Egi Melgiansyah dkk setelah Ferdinand Sinaga gagal menyelesaikan tugasnya. Eksekusinya digagalkan oleh Che Mat Khairul Fahmi.
Harapan Indonesia pun pupus saat pemain kelima Malaysia, Bakhtiar Baddrol, berhasil menaklukkan Kurnia Meiga.
"Sebelum adu penalti sebenarnya kita sudah siap. Namun, setelah melakukan adu penalti, Malaysia terlihat lebih siap. Beberapa pemain mereka juga sudah berpengalaman, seperti kiper mereka," ujar Pelatih Timnas U-23, Rahmad Darmawan, dalam konferensi pers setelah laga.
"Sementara ada beberapa pemain kita yang tidak siap. Makanya, beberapa dari mereka terpaksa saya dorong untuk mengambil eksekusi penalti," lanjutnya.
Rahmad membantah ketidaksiapan timnya ini karena mereka memang tidak punya waktu mempersiapkan diri untuk menjalani adu penalti. Timnas U-23, katanya, sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi ini, bahkan sebelum semifinal.
"Tetapi, belum tentu juga kami bisa menang. Karena di pertandingan besar, (yang diperlukan) bukan hanya skill, tetapi juga mental," tuturnya.
Rahmad kemudian menyampaikan permohonan maaf karena gagal memenuhi harapan masyarakat Indonesia. "Ini yang bisa saya persembahkan," tukasnya.
Babak penalti dilakukan karena laga berakhir 1-1 sampai akhir babak tambahan. Bek Gunawan Dwi Cahyo menjadi algojo pertama yang gagal mengeksekusi penalti. Bola yang ditembakkannya membentur tiang gawang.
Peluang Timnas U-23 kembali terbuka setelah kiper Kurnia Meiga menggagalkan sepakan penalti Ahmad Fakhri. Namun, kabut kelam kembali menaungi Egi Melgiansyah dkk setelah Ferdinand Sinaga gagal menyelesaikan tugasnya. Eksekusinya digagalkan oleh Che Mat Khairul Fahmi.
Harapan Indonesia pun pupus saat pemain kelima Malaysia, Bakhtiar Baddrol, berhasil menaklukkan Kurnia Meiga.
"Sebelum adu penalti sebenarnya kita sudah siap. Namun, setelah melakukan adu penalti, Malaysia terlihat lebih siap. Beberapa pemain mereka juga sudah berpengalaman, seperti kiper mereka," ujar Pelatih Timnas U-23, Rahmad Darmawan, dalam konferensi pers setelah laga.
"Sementara ada beberapa pemain kita yang tidak siap. Makanya, beberapa dari mereka terpaksa saya dorong untuk mengambil eksekusi penalti," lanjutnya.
Rahmad membantah ketidaksiapan timnya ini karena mereka memang tidak punya waktu mempersiapkan diri untuk menjalani adu penalti. Timnas U-23, katanya, sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi ini, bahkan sebelum semifinal.
"Tetapi, belum tentu juga kami bisa menang. Karena di pertandingan besar, (yang diperlukan) bukan hanya skill, tetapi juga mental," tuturnya.
Rahmad kemudian menyampaikan permohonan maaf karena gagal memenuhi harapan masyarakat Indonesia. "Ini yang bisa saya persembahkan," tukasnya.
-AFP
Salah satu ekspresi pemain tim nasional U-23 Indonesia, setelah kalah dari Malaysia, pada final cabang sepak bola Sea Games XXVI, di Gelora Bung Karno, Senin (21/11/2011).
JAKARTA, KOMPAS.com — Penyerang tim nasional Indonesia U-23, Titus "Tibo" Bonai, mengucapkan selamat kepada Malaysia atas keberhasilan meraih medali emas di SEA Games XXVI.
"Harimau Muda" tampil sebagai juara setelah menang adu penalti dengan skor 4-3. Dengan demikian, Malaysia telah dua kali berturut-turut meraih emas di SEA Games. Sebelumnya, mereka menjuarai SEA Games 2009 lalu.
"Saya mengucapkan selamat bagi tim yang juara," kata Tibo seusai pertandingan.
Tibo mengaku tetap bersyukur meski Indonesia gagal meraih emas. Timnas, lanjut Tibo, telah memberikan yang terbaik pada ajang dua tahunan ini.
"Iya, kita sudah mencapai hasil puncak. Kami harus syukuri dan terima. Aku bersyukur kepada Tuhan atas apa yang telah diberikan kepada kami pada babak pertama, kedua, hingga perpanjangan waktu," jelas penyerang asal Papua itu.
Tibo sendiri menjadi satu-satunya pemain yang selalu tampil penuh dari babak penyisihan hingga final. Total, dia telah mengoleksi empat gol dari enam laga.
Sumber: ini, ini, ini dan ini
Lucu juga baca ayat Indon ni dan dapat pening jugak. Haha~
hahha..pening pala baca. so, sy bca x abis. but, serius ckp yg mmg indon suka blagak.ckp besaq. geram. last2, kita brjaya ganyang depa balik. alhamdulillah...
BalasPadamsusah jugak nak faham bhs indon ni kan..
BalasPadamsha..kak bui dh besarkan sikit tulisan pada entry tu..terima kasih atas teguran Sha yer..*_*
hoh.. nasib takde satu pun tulisan yg menganjing Malaysia, klo tak jadi isu lagi =.=''
BalasPadampening aku baca, haha
BalasPadamawal2 pagi aku dah survey koran online daripada kompas hahahahah siap baca komen2 diorng.. ada ramai jugak orng indo yang bagus.. but still ada yg bagi komen2 mcm haram..
BalasPadamapa apa pun malaysia ttp juara oyeh!!
hahaaha asal nama pemain kita terbalik kebalakang habes ni??? hahaha adoi..pening baca. Macam xpham pun ada T_T
BalasPadamUlasan ini telah dialihkan keluar oleh pengarang.
BalasPadam